PENELITIAN TINDAKAN KELAS- PTKBAB I PENDAHULUANA. Deskripsi. Materi pemahaman individu mencakup teknik tes dan non- tes. Meski mencakup teknik tes dan non- tes, tetapi dalam buku ini hanya disajikan teknik non tes, yang dalam perkuliahn 1 lazim dikenal dengan mata kuliah “Pemahaman individu 1”, sedang teknik tes lazimnya diberikan secara terpisah dalam kemasan materi “Pemahaman individu 2” Lingkup isi buku ajar ini adalah materi perkuliahan pemahaman individu 1, yang di dalamnya di bahas tentang (a) pengertian dan kegunaan pemahaman individu, (b) teknik observasi, (b) daftar cek, (c) sosiometri, (d) wawancara, dan (e) angket. Semua teknik diwali dengan penyajian secara teoretik, selanjutnya pembaca dipandu untuk berlatih mempersiapkan dan mempraktekkkan masing- masing teknik tersebut, untuk selanjutnyua penerapannya dalam bimbingan dan konseling,B. Prasyarat. Mengingat aspek yang hendak dipahami utamanya berkaitan dengan gejala- gejala psikis seseorang dalam kerangka bimbingan dan konseling, maka prasyarat yang diperlukan sebelum mempelajari pemahaman individu – baik pemahaman individu 1 maupun 2 – adalah Psikologi dan Dasar- dasar Bimbingan dan Konseling. Kebutuhanpengetahuan dasar psikologi ini mutlak, mengingat gejala yang difahami adalah gejala- gejala yang bersifat psikologis yang muncul dalam bentuk ucapan dan tingkah laku dalam kehidupan sehari- hari. Sedang kebutuhan akan pengetahuan dasar bimbingan dan konseling mengingat, bahwa hasil pemahaman terhadap individu (konseli)adalah untuk kepentingan layanan bimbingan, bukan untuk kepentingan selainnya. Petunjuk Belajar. Dalam mempelajari buku ajar ini, mahasiswa atau peserta pelatihan diseyogiakan menempuh langkah- langkah berikut : 1. Hal- hal yang tidak bisa difahami melalui diskusi dengan teman sejawat seyogianya dicara penjelasannya melalui buku- buku yang relevan, dan jika masih belum terjawab bisa ditanyakan kepada dosen atau instruktur ketika acara pelatihan berlangsung. Jika diberi kesempatan bertanya oleh dosen, manfaatkanlah untuk minta penjelasan hal- hal yang belum bisa saudara fahami dengan baik, dan jika saudara menemukan sumber yang berbeda tanyakan pula kepada dosen saudara dengan cara yang baik. Meski sifatnya latihan, seyogianya saudara lakukan dengan sungguh- sungguh dan lakukan pencatatan dengan sebaik- baiknya sebagai laporan praktek. Untuk itu praktekkanlah dan manfaatkan setiap kesempatan untuk berlatih memahami sifat- sifat atau karakteristik orang lain. Kompetensi dan Indikator. Buku pedoman guru melaksanakan kegiatan pembelajaran Seni Budaya menurut Kurikulum 2014. Jika ada cara yang anda lakukan terbukti efektif dan mendekatkan pada tujuan yang ingin dicapai, maka alangkah baiknya jika anda berusaha untuk meningkatkan kemampuan dan menambah kecepatan kinerja agar tujuan hidup anda lebih.
Salah satu kompetensi yang harus dimiliki konselor - - di samping menguasai konsep dan praksis pendidikan, kesadaran dan komitmen etika professional, menguasai konsep perilaku dan perkembangan individu, menguasai konsep dan praksis bimbingan dan konseling, mampu mengelola program bimbingan dan konseling, menguasai konsep dan perilaku riset dalam bimbingan dan konseling - - menguasai konsep dan praksis asesmen. Kompetensi dan Indikator. Setelah mempelajari materi ini, diharapkan peserta memahami hakekat pemahaman individu dalam rangka bimbingan dan konseling. Sebagai indikator bahwa peserta telah memahami hakekat pemahaman individu mereka (a) mampu merumuskan pengertian pemahaman individu dengan kalimat sendiri, (b) memanfaatkan teknkteknikpemahaman indvidu sesuai dengan jenis data yang hendak digali, dan (c) memanfaatkan teknik- teknik pemahaman individu dengan mempertimbangkan karakteristik subyek yang hendak difahami. B. Pengertian. Pemahaman individu atau human assessment didefiniskan oleh Aiken (1. Appraising the presence or magnitude of one or more personal characteristics. Assessing human behavior and mental processes includes such procedures as observations, interviews, rating scale, checklist, inventories, projectives techniques,and tests” Dari rumusan Aiken di atas bisa difahami, bahwa pemahaman individu adalah suatu cara untuk memahami, menilai, atau menaksir karakteristik, potensi, dan atau masalah- masalah (gangguan) yang ada pada individu atau sekelompok individu. MITRA RISET (www.mitrariset.com) sebagai Konsultan Analisis Data telah membantu Riset Mahasiswa, Dosen, dan Umum sejak tahun 2002. Terima Kasih Kepada Mahasiswa S1, S2, S3 dan Dosen di Seluruh Indonesia yang telah. Contoh Kuesioner Penilaian Kinerja Karyawan Manual TransferCaracara yang digunakan itu mencakup observasi, interview, skala psikologis, daftar cek, inventory, tes proyeksi, dan beberapa macam tes. Pemahaman atau penilaian itu dimaksudkan untuk kepentingan pemberian bantuan bagi pengembangan potensi yang ada padanya (developmental) dan atau penyelesaian masalah- masalah yang dihadapinya (klinis). Dalam melakukan asesmen itu, lazim digunakan berbagai instrumen yang bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu dengan cara tes dan non- tes. Contoh Kuesioner Penilaian Kinerja Karyawan ManuallyAiken (1. 99. 7 : 1) dalam bukunya menunjukkan bahwa manusia dalam kenyataannya berbeda- bedadalam kemampuan berpikirnya, karakter kepribadiannya, dan tingkah lakunya. Kegunaan. Aiken (1. Anastasi (2. 00. 6 : 3) menunjukkan bahwa secara tradisional, pengukuran psikologis berfungsi untuk mengukur perbedaanperbedaan antara individu atau perbedaan reaksi individu yang sama terhadap berbagai situasi yang berbeda. Dakui bahwa pendorong utama munculnya pengkuruan psikologi adalah kebutuhan akan penilaian dari dunia pendidikan. Tujuan utama pengukuran psikologis - -baik dengan menggunakan tes maupun non- tes—menurut Aiken (1. Sedang secara khusus tujuan pengukuran psikologi adalah : a. Untuk menyaring pelamar pekerjaan, pendidikan, dan atau program pelatihan. Untuk pengklasifikasian dan penempatan seseorang dalam pendidikan dan pekerjaan. Untuk pemberian bantuan dan pengarahan bagi individu dalam pemilihan penddiikan, pekerjaan, konseling perorangan. Untuk meramalkan dan menentukan perlakuan (tritmen) psikis, fisik, klinis, dan rumah sakitf. Untuk mendukung penelitian tentang perubahan tingkah laku dan meng- evaluasi efektifitas suatu program atau teknik yang baru. Apakah terdapat perbedaan karakter tumbuhan satu dengan lainnya? Apakah tersdapat pula perbedaan karakteristk binatang satu dengan lainnya? Atau bahkan apakah terdapat perbedaan karakter binatang meskipun dari jenisyang sama? Apa keuntungan bagi pemelihara jika pemelihara itu memahami sifat- sifat setiap jenis tanaman atau binatangnya. Apa pula keuntungan bagi tanaman dan binatang bila pemilik atau pemeliharanya memahami sifat- sifat tanaman atau binatang itu dengan baik? Apakah terdapat perbedaan sifat- sifat manusia yang satu dengan lainnya? Adakah sifat- sifat umum yang sama dari semua orang yang saudara observasi, persamaan apa yang saudara temukan? Lembar kegiatan. Untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam pada bab ini seyogianya saudara mengikuti langkah- langkah berikut : 1. Pelajari bab II buku ajar ini baik- baik, siapkan pula alat tulis berupa spidol warna untuk menandai hal- hal yang penting. Jika dengan cara itu masih belum saudara temukan penjelasannya, tanyakan kepada instruktur saudaradalam kegiatan pelatihan,4. Apakah menggali data dengan subyek yang usianya berbeda, kemampuan berpikirnya berbeda, dan latar belakang pendidikan serta budayanya berbeda bisa dilakukan dengan teknik yang sama? E. Dan jika ada konselor yang tidak memiliki kemampuan dalam bidang asesmen diibaratkan seperti pelayar yang tidak membawa kompas. Ia tentu akan tersesat, atausekurang- kurangnya membuang- buang energi untuk sampai ke tujuan. Dalam kaitannyadengan tugas konselor, bisa jadi bukan hanya membuang- buang tenaga, tetapi lebih dari itu bisa jadi justru berdampak negativ bagi individu yang dibimbing lantaran malpraktek. F. Tunjukkan pula semua alasan mengapa seseorang konselor perlu memahami dan terampil menggunakan bermacam- macam teknik? Tuliskan semua manfaat memahami konselor bila ia terampil menggunakan bermacam- macam teknik asesmen ! Tuliskan pula bahayanya jika konselor tidak bisa memahami konseli yang dilayaninya ! BAB III O B S E R V A S IKegiatan Belajar 2. A. Kompetensi dan Indikator. Setelah mempelajari materi ini, diharapkan peserta mampu melakukan observasi dalam rangka bimbingan dan konseling dengan benar. Kemampuan melakukan observasi itu ditampilkan dalam (a) mampu memilih jenis teknik observasi yang tepat, (b) mampu merancang atau mempersiapkan observasi dengan benar, (c) mampu memanfaatkan alat- alat bantu observasi dengan benar, (d) mampu melaksanakan analisis hasil observasi dengan benar, dan (e) mampu memanfaatkan hasil observasi untuk kepentingan bimbingan dengan tepat. B. Uraian Materi. Pembahasan tentang observasi mencakup tema- tema berikut : 1. Pengertian observasi. Secara garis besar terdapat dua rumusan tentang pengertian observasi, yaitu pengertian secara sempit dan luas. Dalam arti sempit, observasi berarti pengamatan secara langsung terhadap gejala yang diteliti, Dalam arti luas, observasi meliputi pengamatan yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung terhadap obyek yang sedang diteliti. Dalam rumusan di atas ada satu kata kunci yaitu ”pengamatan”. Dilihat dari segi psikologi, istilah ”pengamatan” tidak sama dengan melihat, sebab melihat hanya dengan menggunakan penglihatan (mata); sedang dalam istilah pengamatan terkandung makna bahwa dalam melakukan pemahaman terhadap subyek yang diamatidilakukan dengan menggunakan pancaindra yaitu dengan penglihatan, pendengaran, penciuman, bahkan bila dipandang perlu dengan penggunakan pencecap dan peraba. Mengapa menggunakan pancaindra ? Apakah tidak cukup hanya dengan salah satu indra saja? Tidak semua gejala yang diamati bisa dikenali dengan penglihatan saja, kadang ada gejala yang memang tidak bisa ditangkap oleh mata tetapi dengan hidung, telinga, lidah dan sebagainya. Untuk meyakinkan seorang guru bahwa murid yang sedang dilayaninya baru saja minum minuman keras, atau tidak, guru itu bisa melihat pada perubahan wajahnya dan atau sekaligus mencium bau alkohol yang keluar dari mulut peminum itu. Bahkan manakala observasi digunakan sebagai alat pengumpul data penelitian kualitatif, maka pengamatan yang dilakukan observer bukan hanya sebatas gejala yang nampak saja, tetapi lebih jauh harus mampu menembus latar belakang mengapa gejala itu terjadi. Di samping proses pengamatan, dalam melakukan observasi harus dilakukan dengan penuh perhatian (attention). Hal in berarti bahwa dalam kegiatan observasi bukan hanya proses fisik tetapi jugaproses psikis.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
December 2016
Categories |